Bandrek Abah Ciwidey Bandung Selatan Real Story Untuk Resto Cafe Area Bojonegoro
Saat ini admin Bandrek Abah Ciwidey Bandung Selatan akan mengabarkan sesungguhnya awalnya dari Bandrek Abah Ciwidey Bandung Selatan ini, sumbernya dari pemilik dan sekaligus penciptanya langsung yaitu H . S O B A N A, berikut ceritanya :
Sejarah Bandrek Abah
Bandrek Abah berawal dari bandrek di tanggung (dijual secara di pikul) yang dijajakan oleh seorang bapak yang bernama Mukmin Rohandi ( ayah dari H.Sobana yang di panggil saat itu ABAH=panggilan ayah/bapak oleh H.Sobana ) di kolam air panas Cimanggu Ciwidey Bandung sejak tahun 1978, karena sangat cocok di daerah dingin di ketinggian kurang lebih 1560 mdpl menjadi minuman penghangat tubuh yang dicari oleh penduduk dan tamu teman berendam di kolam air panas saat itu. Di tahun 1978 sampai dengan akhir 1981 bandrek ini terus dijual di Kolam air Panas Cimanggu dengan menggunakan alat tanggungan (bukan roda) atau dipikul, saat itu di tahun 1982 Sobana (baru lulus Sekolah SD) yang akan menginjak remaja karena didik oleh kedua orang tuanya untuk selalu mandiri, ingin mempunyai penghasilan uang sendiri tanpa meminta kepada ke dua orang tuanya yang padahal saat itu orang tuanya cukup dipandang karena salah satu pedagang sudah berkembang, namun karean pendidikan dari orang tuanya harus selalu mandiri sehingga untuk meminta uang untuk jajan dan main tidak memungkinkan. Sehingga Sobana remaja tanggung ini memulai memikirkan bagaimana cara mendapatkan penghasilan sendiri saat itu.
Sampai satu ketika anak laki-laki remaja tanggung yang baru tamat Sekolah Dasar (SD) saat itu di tahun 1982 mulai memikirkan dan memuncul ide ini gumamnya ” Orang lain juga dengan gula batu bisa membuat sirup dan dijual dimana-mana, kenapa Bandrek juga tidak bisa dibuat bibit bandrek yang dikemas botol sehingga bisa dijual di toko dan warung-warung….hmmm yes ide oke nih ” . Sesudah ada ide ini Sobana remaja tanggung saat itu menanyakan kepada Emanya (Ibu nya) ” Ma…kalau bikan bandrek apa saja resepnya, kemudian Emanya memberitahuan kepada Sobana apa saja ramuan untuk membuat bandrek, eh..ternyata sangat simple dan bahannya tidak sulit dicari fikir Sobana saat itu…sip lah”
Tapi Sobana mempunyai masalah baru bagaimana??? uang tidak punya sementara karena didik oleh kedua orang tuanya untuk selalu mandiri, bingung bagaimana cara mendapatkan modalnya sementara untuk meminta kepada orang tuanya takut dimarahi. Yes oke…muncul ide agar ibunya memberi uang alasannya harus yang produktif dengan menyampaikan akan mencari pekerjaan ke Jakarta dan sebelumnya minta uang juga untuk dicukur rambutnya karena mau kerja masa rambunya panjang karena saat keluar SD tidak potong rambut, akhirnya sang Ibu memberikan uang sebesar Rp. 17.000,- ( tujuh belas ribu rupiah) saat itu nilainya cukup lumayan dan Sobana fikir bisalah untuk dijadikan modal.
Dengan tidak fikir panjang lagi langsung keesokan harinya Dia membelanjakan untuk bahan-bahan lengkap dengan botol sirup dan lainnya, dengan serius Sobana melakukan perhitungan dan racikan-rancikan agar haslinya memuaskan semua fihak, namun apa daya karena tidak mengkonsultasikan kepada kedua orang tuanya hasilnya sungguh diluar perhitungannya, saat itu racikan yang Dia buat gagal total (Gatot) dengan modal Rp. 17.000,- itu tidak ada yang jadi, nasib hehehe.
Penjualan Pertama Bandrek Abah
Setelah megalami ke gagalan itu, kemudian Dia mengungkapkan kejaidan ini ke pada sang Ibu ( Ema ) bahwa uang itu dijadikan modal yang akhirnya gagal, singkat cerita setelah mendapat wejangan bertubi-tubi karena tidak berterus terang , akhirnya karena kasih-sayang seorang ibu yang begitu besar kepada Sobana , Sang Ibu memberikan modal baru sebesar Rp. 27.000,- dan langsung mendapat bimbingan ibu tercintanya sehingga saat itu terciptalah 27 Botol Banderk Bibit dan juga hasil konsultasi dengan ayahnya bapak Mukmin Rohandi, kira-kira diberi judul apa? saat itu bapaknya bilang ” Agar Abah panjang usia sudah saja kasih nama bandreknya “Bandrek Abah“, nah mulai dari akhir tahun 1982 lah Bandrek Abah mulai dijual bersama bandrek pikul di Cimanggu , saat itu Sobana sangat senang dan bangga akhirnya bisa menghasilkan uang sendiri dengan memproduksi Bandrek Abah Botol, dengan rajinnya setiap hasil penjualannya Dia belikan jadi modal kembali dan terus dilakukannya sampai akhir tahun 1988.
Pengembangan Penjualan Bandrek Abah
Puji dan Syukur kepada Allah SWT penjualan hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun semakin meningkat dari modal yang awalnya Rp. 27.000,- jadi 27 botol itu akhirnya terus berkembang, mulailah Sobana mulai memberanikan diri untuk mengembangkan penjualan yang asalnya hanya di jual bersama bandrek pikul mulai awal tahun 1989 mencoba memberanikan diri menjual ke toko oleh-oleh Kalua Jeruk (oleh-oleh khas Ciwidey dari kulit jeruk Bali yang dijadikan manisan beraneka rasa) di Ciwidey, awalnya setiap toko yang di datangi mencibir produk Bandrek Abah ini. Percakapan yang bisa dideskripsikan saat itu” Jang jualan apa? dijawab “Bandrek Abah bu” hadeuh bandrek make di jual dibotol sagala” itulah penggalan percakapan saat menawarkan ke toko oleh-oleh Kalua Jeruk di Ciwidey, saat itu setelah beberapa toko yang menolak akhirnya ada yang mau menerima dengan menyimpan 20 botol, dari situlah awal penjualan di toko oleh-oleh Ciwidey dimulai menjelang 1 minggu penjualan di toko oleh-oleh Ciwidey ini minta lagi dikirim dan terus jumlahnya meningkat dan terus meningkat, sehingga akhirnya toko oleh-oleh yang asalnya menolak akhirnya meminta produk Bandrek Abah botol ini.
Label Halal MUI dan PIRT Bandrek Abah
Pemikiran Sobana terus berkembang dan memikirkan agar produk Bandrek Abah ini bisa diterima di khalayak umum dan bisa dijual ke seluruh Indonesia pada saatnya nanti, sejak tahun 1990 produk Bandrek Abah oleh pencetusnya H.Sobana di daftarkan ke label Halal LIPPOM MUI JB.01121019491206 dan PIRT 113320401544.
Komposisi Bandrek Abah
Hal lain bahwa pengawet dari Bandrek Abah ini menggunakan tumbuhan yang aman di konsumsi oleh manusia dan sangat alami sehingga tidak ada efek samping ini didapatkan dari arahan dari Abah H Sobana dan hasil pencarian dan penelitian sendiri H.Sobana yang bisa bertahan sampai 1 tahun, sehingga minuman Bandrek ABAH yang bisa kita nikmati ini. Apa saja bahan dasar dari Bandrek Abah ini, berikut informasinya Gula Aren (Palm Sugar), Jahe Emprit (Zingiber Officinale Rosc), Lada (Piper Nigrum Linn), Pala ( Myristica Fragans Houtt), Kayu Manis (Cinnamonum Burmani) dan beberapa rempah rahasia.
Cara Penyajian Bandrek Abah
Bagaima sih cara penyajiannya Bandrek Abah ini, berikut informasinya Dua atau tiga sendok makan Bandrek Abah diseduh dengan air mendidih satu gelas (200 cc). Dapat juga dicampur kuning telur ayam kampung, susu, kelapa muda parut, krimer dan lain sebagainya sesuai selera Anda.
Ada Bandrek Abah Haji
Agar tidak bingung dengan adanya Bandrek Abah Haji secara singkatnya terjadi pada tahun 1993 , yang awalnya antara adik dan kaka ini melakukannya bersama dengan pembagian area pemasaran, sampai dengan 1996 kakak dari H.Sobana membuat produk Bandrek dengan label Bandrek Abah Haji ( Hj.Rohati (Alm )).
Jenis Bandrek Abah
Kemudian sesuai dengan perkembangannya produk Bandrek Abah yang awalnya hanya satu produk botol Bandrek Abah 750ml Standar , H Sobana teru melalkukan inovasi tiada henti dengan meluncurkan produk-produk Bandrek Abah yang kemudian mulai dikembangkan dengan munculnya produk botol besar Bandrek Abah Special 750 ml dan botol kecil Bandrek Abah Special 250 ml di tahun 1997 tentu dengan ramuan yang lebih berbeda dan lebih baik untuk kesehatan, kemudian disusul di tahun 2002 membuat Bandrek Abah serbuk kotak kecil isi 10 sacet, kemudian tahun 2006 membuat Bandrek Abah renceng dan Bajigur Abah renceng. Menurut yang dituturkan H.Sobana sebagai pemilik dan pencipta Bandrek Abah ini, beliau masih mempunya 2 ramuan lagi yang sampai saat ini belum dikeluarkan untuk antisipasi jika ada yang meniru produk Bandrek Abah yang ada saat ini.
Jatuh Bangun Bandrek Abah
Selama berjalannya perkembangan bandrek Abah ini terjadi jatuh bangun dalam perkembangannya seperti yang diungkapakan Penemu dan pengembangnya H.Sobana di tahun 2010 sampai dengan 2012 selama 3 tahun setelah semakin membaiknya perjalanan Bandrek Abah ini mengalami masa sulit dengan diberikannya pengelolaan Bandrek Abah ini kepada keponakannya, dan kata Beliau bahwa ini menjadi pelajaran yang sangat berharga sehingga dimualai kembali perbaikan dan manajemen pengelolaan di tahun 2013 sampai sekarang Alhamdulillah dengan pertolongan Allah SWT sudah stabil kembali.
Demikianlah Sejarah Bandrek Abah yang sebenarnya dan ini admin update dari Pemilik dan Penciptanya yaitu H.Sobana, jika masih ada pertanyaan, kritik saran atau apapun mengenai informasi ini hubungi kami di WA HP 0813 2373 9973 atau 022-85924482, terima kasih sudah membaca informasi ini yang berjudul Bandrek Abah Ciwidey Bandung Selatan Real Story Untuk Resto Cafe Area Bojonegoro.
0 Comments